Apakabar semua? pasti baik baik dong. aamiin
Seperti janji gue sebelumnya, gue akan ngebahas kekuatan media sosial dalam beberapa sesi. Sesi yang pertama udah gue bahas di artikel The Power of Social Media 1 , so sekarang kita masuk ke The Power of Social Media 2.
Di sesi ke dua ini, kita akan masuk ke bahasan yang sedikit lebih serius kayaknya yaa karena ada beberapa yang gue kutip dari beberapa buku sebagai referensi...
Akses terhadap media sudah menjadi salah satu
kebutuhan primer dari setiap orang. Itu dikarenakan adanya kebutuhan akan
informasi, hiburan, pendidikan, dan akses pengetahuan belahan bumi yang berbeda
kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-pernagkat
yang diproduksi oleh industri seperti menghasilkan “dunia dalam genggaman”.
Berikut ini adalah definisi dari media sosial
yang berasal dari berbagai literature penelitian (Fuchs, 2014:35-36):
- Menurut
Mandibergh (2012), media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara
pengguna yang menghasilkan konten (user-generated
content).
- Menurut
Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk
meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerja sama (to
co-operate) di antara pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang
semuanya berada di luar kerangka institusional maupun organisasi.
- Boyd
(2009) menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang
memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul,berbagi, berkomunikasi,
dan dalam kasus tertentu salin berkolaborasi atau bermain. Media sosial
memiliki kekuatan pada user-generated
content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor
sebagaimana di institusi media massa.
- Menurut
Van Dijk (2013), media sosial adalah platform
media yang menfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka
dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat
sebagai medium (fasilitator) online yang
menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.
- Meike
dan Young (2012) mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi antara
komunikasi personal dalam artisaling berbagi di antara individu (to be shared on-to-one) dan media publik
untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu
Dari berbagai definisi atau pernyataan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa definisi media sosial adalah “medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual”. (Nasrullah, 2015: 11)
Media sosial memilik karakteristiknya
tersendiri, adapun karakteristik media sosial, yaitu:
1.
Jaringan (network).
2.
Informasi (information)
3.
Arsip (archive)
4.
Interaksi (interactivity)
5.
Simulasi sosial (simulation of society)
6. Konten oleh
pengguna (user – generated content)
(Nasrullah, 2015: 16)
Penyebaran (share/sharing)
merupakan karakter lainnya dari media sosial. ,medium ini tidak hanya
menghasilkan konten yang dibangun dari dan dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi
juga didistribusikan sekaligus dikembangkan oleh penggunanya (Benkler, 2012;
Cross, 2011) yang dikutip oleh Nasrullah dalam bukunya Media Sosial (2015:33)
Penyebaran ini terjadi dalam dua jenis. Pertama, melalui
konten. Di media sosial, konten tidak hanya diproduksi oleh khalayak pengguna,
tetapi juga didistribusikan secara manual oleh pengguna lain. Tentu secara
otomatis program yang ada di tiap-tiap platform
media sosial juga menyebarkan setiap konten yang telah terpublikasi dalam
jaringan tersebut. Unknya, konten di media sosial yang disebarkan tersebut juga
memungkinkan untuk berkembang dengan tambahan data, revisi informasi, komentar,
sampai pada opini menyetujui atau tidak.
Praktik pengembangan dan
penyebaran konten di media sosial
dilihat sebagai bentuk dari upaya individu sebagai pengguna media sosial dan
anggota masyarakat offline. Ada
beberapa alasan mengapa karakter penyebaran menjadi penting untuk media sosial,
di antaranya:
- Upaya membagi informasi yang dianggap penting kepada
anggota komunitas (media) sosial lainnya.
- Menunjukkan posisi atau keberpihakkan khalayak terhadap
semua isu atau informasi yang disebarkan
- Konten yang disebarkan meruapakan sarana untuk menambah
informasi atau data abru lainnya sehingga konten menjadi semakin lebih lengkap
(crowsourcing). (Narullah, 2015: 33)
Kedua, melalui perangkat.
Penyebaran melalui perangkat bisa dilihat bagaimana teknologi menyediakan
fasilitas untuk memperluas jangkauan konten. Kekuatan dari penyebaran secara
perangkat juga dimanfaatkan oleh banyak medium di internet. Mulai dari media
berita online, situs perusahaan, sampai
pada media pendidikan di internet pun menggunakan/menyematkan tombol ‘share’ di laman mereka. Tombol ini
memungkinkan siapa pun jika berkunjung ke situs dapat membagikan informasi yang
ada ke media sosial.
Media Sosial terbagi dalam
berbagai jenis, diantaranya sebagai berikut:
1. Media jejaring sosial (social networking)
Social networking atau
jaringan sosial merupakan medium yang paling popular dalam kategori media
sosial . medium ini merupakan sarana yang bisa digunakan pengguna untuk
melakukan hubungan sosial , termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial
tersebut, didunia virtual.
2. Jurnal online (blog)
Blog merupakan media sosial yang
memungkinkanpenggunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian, saling
mengomentari, dan berbagi, baik tautan web lain, informasi, dan sebagainya
3. Jurnal online sederhana
atau mikroblog (micro-blogging)
Tidak
berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi pengguna
untuk menulis dan memublikasikan aktivitas serta pendapatnya.
4. Media berbagi (media
sharing)
Situs
berbagi media (media sharing)
merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi
media, mulai dari dokumen (file),
video, audio, gambar, dan sebagainya.
5. Penanda sosial (social
bookmarking)
Penanda sosial atau social bookmarking merupakan media
sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari
informasi atau berota tertentu secara online.
6. Media konten bersama atau wiki
Media sosial selanjutnya
adalah wiki atau media konten bersama. Mengapa disebut
media konten bersama? Media sosial ini merupakan situs yang kontennya hasil
kolaborasi dari para penggunanya. (Nasrullah, 2015: 39-48)
Kita diuntungkan banget dengan penggunaan media sosial, karena dengan media sosial kita bisa nyebarin informasi dengan jangkauan yang luas. secara cepat, tepat dan langsung tertuju ke khalayak kita inginkan. Dengan media sosial, kita bisa masarin produk dan jasa kita dengan cepat dan berbiaya murah, gak terbatas pada ruang dan waktu karena bisa kita operasikan dengan fleksibel, baik dengan komputer atau gadget.
Sewaktu AAB masih belajar di perguruan tinggi, sering baca buku referensi yang mengatakan bahwa Komunikasi Massa memiliki efek tunda, artinya setelah suatu konten atau informasi kita sebara ke khalayak, maka feedback yang kita dapat akan datang beberapa saat kemudian (tidak langsung). Hal itu tidak salah, karena emang benar pada masanya buku tersebut ditulis, Media Komunikasi Massa seperti Radio, Televisi, koran maupun majalah memiliki feedback yang tunda, mengingat teknologi informasi belum secanggih seperti saat ini. Pada masanya media lama (Sebelum kehadiran internet), audience dapat memberikan feedback melalui surat pembaca dan sebagainya yang dikirim lewat post surat, sehingga butuh waktu yang lama juga sehingga komunikasi tidak berlangsung real time.
Namun efek tunda sudah tidak cocok lagi kalo kita sematkan pada media baru saat ini yang disambungkan dengan koneksi internet karena walaupun sifatnya merupakan komunikasi massa namun feedback yang didapat dari khalayak dapat masuk secara real time sehingga hal itu nguntungin kita banget...
Sebagai contoh, kalo kita lagi memposting suatu informasi mengenai produk maupun jasa lewat media sosial instagram, maka followers atau audience kita dapat langsung memberikan feedbacknya, dapat memberikan like, berkomentar suka maupun gak suka sebagai bahan evaluasi terhadap produk dan jasa tersebut.
Contoh lain,, kalo kita memposting suatu artikel dalam blog atau website, maka akan langsung kita ketahui jumlah pengunjung dengan segmentasi yang dapat kita ketahui dengan real dan akurat, disamping itu feedback juga langsung kita dapatkan.
BTW pada suatu kesempatan, AAB pernah berdiskusi dengan Bapak Dr. Maryono Basuki, M.Si, beliau adalah dosen gue sewaktu kuliah di Moestopo. Gue menjelaskan kepada beliau bahwa media sosial ini termasuk dalam Komunikasi Massa karena menjangkau khalayak sekaligus secara luas secara bersamaan. Namun hal itu diragukan oleh Bapak Maryono, beliau menambahkan bahwa medsos juga bisa bersifat Antar Pribadi.
Yaa emang bener banget, medsos bisa masuk ke Komunikasi Massa, juga Komunkasi Antar Pribadi karena selain bisa menjangkau khalayak luas secara bersamaan, tapi kita gak boleh lupa, kalo dengan medsos kita juga bisa komunikasi secara langsung antar individu, contoh bisa DM, mention ke audience atau reply pesan secara individu.
Dengan jangkauannya yang luas, cepat, fleksibel, murah, feedback langsung maka bisa dibayangin dong gimana kuatnya medsos ini dalam mempengaruhi kita. Sekarang siapa sii yang gak punya medsos? dari orang biasa, artis, pejabat, menteri, sampai Pak Presiden aja punya. Individu, lembaga, maupun perusahaan semua punya medsos dan sudah memanfaatkan medsos dengan baik.
Namun disamping itu, kita harus inget guyssss.... Pengunaan medsos ini kadang juga bisa berdampak negatif, karena medsos hanya sebuah alat, dan alat itu tergantung penggunanya. Karena itu, bijaklah dalam bermedia sosial. Apalagi di negara kita udah ada UU ITE guys, jadi kita gak boleh sembarangan ngelakuin hal hal yang negatif di medsos karena bisa tercyduqqq..... but dont worry be happy, selama kita gak macem macem, pemerintah jamin kok kebebasan komunikasi kita karena komunikasi kannn hak asasi semua orang yaa tapi bebas yang bertanggung jawab karena setiap hak yang kita punya akan bersinggungan juga dengan hak orang lain...
So sampai disini dulu yaa artikel ini.
Nantikan artikel gue berikutnya yaa guys
Terimakasih
AAB
Daftar Pustaka :
Nasrullah,
Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif
Komunikasi Budaya dan Sosioteknologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya