EJuMRwNyqTotlMliHj99f5Sn8wQyGIHNTxYLmsJc

Featured Post

Selamat Hari Raya Idul Adha 1440 H

Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1440 H Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah 1440 H". Mari kita jadikan momen Idu…

The Power of Social Media 2





Hiii guys....

Apakabar semua? pasti baik baik dong. aamiin
Seperti janji gue sebelumnya, gue akan ngebahas kekuatan media sosial dalam beberapa sesi. Sesi yang pertama udah gue bahas di artikel The Power of Social Media 1 , so sekarang kita masuk ke The Power of Social Media 2.

Di sesi ke dua ini, kita akan masuk ke bahasan yang sedikit lebih serius kayaknya yaa karena ada beberapa yang gue kutip dari beberapa buku sebagai referensi...


Akses terhadap media sudah menjadi salah satu kebutuhan primer dari setiap orang. Itu dikarenakan adanya kebutuhan akan informasi, hiburan, pendidikan, dan akses pengetahuan belahan bumi yang berbeda kemajuan teknologi dan informasi serta semakin canggihnya perangkat-pernagkat yang diproduksi oleh industri seperti menghasilkan “dunia dalam genggaman”.

Berikut ini adalah definisi dari media sosial yang berasal dari berbagai literature penelitian (Fuchs, 2014:35-36):
  1. Menurut Mandibergh (2012), media sosial adalah media yang mewadahi kerja sama di antara pengguna yang menghasilkan konten (user-generated content).
  2. Menurut Shirky (2008), media sosial dan perangkat lunak sosial merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan pengguna untuk berbagi (to share), bekerja sama (to co-operate) di antara pengguna dan melakukan tindakan secara kolektif yang semuanya berada di luar kerangka institusional maupun organisasi.
  3. Boyd (2009) menjelaskan media sosial sebagai kumpulan perangkat lunak yang memungkinkan individu maupun komunitas untuk berkumpul,berbagi, berkomunikasi, dan dalam kasus tertentu salin berkolaborasi atau bermain. Media sosial memiliki kekuatan pada user-generated content (UGC) di mana konten dihasilkan oleh pengguna, bukan oleh editor sebagaimana di institusi media massa.
  4. Menurut Van Dijk (2013), media sosial adalah platform media yang menfokuskan pada eksistensi pengguna yang memfasilitasi mereka dalam beraktifitas maupun berkolaborasi. Karena itu, media sosial dapat dilihat sebagai medium (fasilitator) online yang menguatkan hubungan antarpengguna sekaligus sebuah ikatan sosial.
  5. Meike dan Young (2012) mengartikan kata media sosial sebagai konvergensi antara komunikasi personal dalam artisaling berbagi di antara individu (to be shared on-to-one) dan media publik untuk berbagi kepada siapa saja tanpa ada kekhususan individu


  6. Dari berbagai definisi atau pernyataan tersebut, penulis mengambil kesimpulan bahwa definisi media sosial adalah “medium di internet yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi, bekerjasama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain, dan membentuk ikatan sosial secara virtual”. (Nasrullah, 2015: 11)
    Media sosial memilik karakteristiknya tersendiri, adapun karakteristik media sosial, yaitu:
1. Jaringan (network).
2. Informasi (information)
3. Arsip (archive)
4. Interaksi (interactivity)
5. Simulasi sosial (simulation of society)
6. Konten oleh pengguna (user – generated content) (Nasrullah, 2015: 16)

Penyebaran (share/sharing) merupakan karakter lainnya dari media sosial. ,medium ini tidak hanya menghasilkan konten yang dibangun dari dan dikonsumsi oleh penggunanya, tetapi juga didistribusikan sekaligus dikembangkan oleh penggunanya (Benkler, 2012; Cross, 2011) yang dikutip oleh Nasrullah dalam bukunya Media Sosial (2015:33)

Penyebaran ini terjadi dalam dua jenis. Pertama, melalui konten. Di media sosial, konten tidak hanya diproduksi oleh khalayak pengguna, tetapi juga didistribusikan secara manual oleh pengguna lain. Tentu secara otomatis program yang ada di tiap-tiap platform media sosial juga menyebarkan setiap konten yang telah terpublikasi dalam jaringan tersebut. Unknya, konten di media sosial yang disebarkan tersebut juga memungkinkan untuk berkembang dengan tambahan data, revisi informasi, komentar, sampai pada opini menyetujui atau tidak.

Praktik pengembangan dan penyebaran konten  di media sosial dilihat sebagai bentuk dari upaya individu sebagai pengguna media sosial dan anggota masyarakat offline. Ada beberapa alasan mengapa karakter penyebaran menjadi penting untuk media sosial, di antaranya:
  1. Upaya membagi informasi yang dianggap penting kepada anggota komunitas (media) sosial lainnya.
  2. Menunjukkan posisi atau keberpihakkan khalayak terhadap semua isu atau informasi yang disebarkan
  3. Konten yang disebarkan meruapakan sarana untuk menambah informasi atau data abru lainnya sehingga konten menjadi semakin lebih lengkap (crowsourcing). (Narullah, 2015: 33)

Kedua, melalui perangkat. Penyebaran melalui perangkat bisa dilihat bagaimana teknologi menyediakan fasilitas untuk memperluas jangkauan konten. Kekuatan dari penyebaran secara perangkat juga dimanfaatkan oleh banyak medium di internet. Mulai dari media berita online, situs perusahaan, sampai pada media pendidikan di internet pun menggunakan/menyematkan tombol ‘share’ di laman mereka. Tombol ini memungkinkan siapa pun jika berkunjung ke situs dapat membagikan informasi yang ada ke media sosial.
Media Sosial terbagi dalam berbagai jenis, diantaranya sebagai berikut:
1.   Media jejaring sosial (social networking)
Social networking atau jaringan sosial merupakan medium yang paling popular dalam kategori media sosial . medium ini merupakan sarana yang bisa digunakan pengguna untuk melakukan hubungan sosial , termasuk konsekuensi atau efek dari hubungan sosial tersebut, didunia virtual.
2.   Jurnal online (blog)
Blog  merupakan media sosial yang memungkinkanpenggunanya untuk mengunggah aktivitas keseharian, saling mengomentari, dan berbagi, baik tautan web lain, informasi, dan sebagainya
3.   Jurnal online sederhana atau mikroblog (micro-blogging)
Tidak berbeda dengan jurnal online (blog), microblogging merupakan jenis  media sosial yang memfasilitasi pengguna untuk menulis dan memublikasikan aktivitas serta pendapatnya.
4.   Media berbagi (media sharing)
Situs berbagi media (media sharing) merupakan jenis media sosial yang memfasilitasi penggunanya untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar, dan sebagainya.
5.   Penanda sosial (social bookmarking)
Penanda sosial atau social bookmarking merupakan media sosial yang bekerja untuk mengorganisasi, menyimpan, mengelola, dan mencari informasi atau berota tertentu secara online.
6.    Media konten bersama atau wiki
Media sosial selanjutnya adalah wiki  atau media konten bersama. Mengapa disebut media konten bersama? Media sosial ini merupakan situs yang kontennya hasil kolaborasi dari para penggunanya. (Nasrullah, 2015: 39-48)

Kita diuntungkan banget dengan penggunaan media sosial, karena dengan media sosial kita bisa nyebarin informasi dengan jangkauan yang luas. secara cepat, tepat dan langsung tertuju ke khalayak kita inginkan. Dengan media sosial, kita bisa masarin produk dan jasa kita dengan cepat dan berbiaya murah, gak terbatas pada ruang dan waktu karena bisa kita operasikan dengan fleksibel, baik dengan komputer atau gadget.

Sewaktu AAB masih belajar di perguruan tinggi, sering baca buku referensi yang mengatakan bahwa Komunikasi Massa memiliki efek tunda, artinya setelah suatu konten atau informasi kita sebara ke khalayak, maka feedback yang kita dapat akan datang beberapa saat kemudian (tidak langsung). Hal itu tidak salah, karena emang benar pada masanya buku tersebut ditulis, Media Komunikasi Massa seperti Radio, Televisi, koran maupun majalah memiliki feedback yang tunda, mengingat teknologi informasi belum secanggih seperti saat ini. Pada masanya media lama (Sebelum kehadiran internet), audience dapat memberikan feedback melalui surat pembaca dan sebagainya yang dikirim lewat post surat, sehingga butuh waktu yang lama juga sehingga komunikasi tidak berlangsung real time.
Namun efek tunda sudah tidak cocok lagi kalo kita sematkan pada media baru saat ini yang disambungkan dengan koneksi internet karena walaupun sifatnya merupakan komunikasi massa namun feedback yang didapat dari khalayak dapat masuk secara real time sehingga hal itu nguntungin kita banget...

Sebagai contoh, kalo kita lagi memposting suatu informasi mengenai produk maupun jasa lewat media sosial instagram, maka followers atau audience kita dapat langsung memberikan feedbacknya, dapat memberikan like, berkomentar suka maupun gak suka sebagai bahan evaluasi terhadap produk dan jasa tersebut.
Contoh lain,, kalo kita memposting suatu artikel dalam blog atau website, maka akan langsung kita ketahui jumlah pengunjung dengan segmentasi yang dapat kita ketahui dengan real dan akurat, disamping itu feedback juga langsung kita dapatkan.

BTW pada suatu kesempatan, AAB pernah berdiskusi dengan Bapak Dr. Maryono Basuki, M.Si, beliau adalah dosen gue sewaktu kuliah di Moestopo. Gue menjelaskan kepada beliau bahwa media sosial ini termasuk dalam Komunikasi Massa karena menjangkau khalayak sekaligus secara luas secara bersamaan. Namun hal itu diragukan oleh Bapak Maryono, beliau menambahkan bahwa medsos juga bisa bersifat Antar Pribadi.

Yaa emang bener banget, medsos bisa masuk ke Komunikasi Massa, juga Komunkasi Antar Pribadi karena selain bisa menjangkau khalayak luas secara bersamaan, tapi kita gak boleh lupa, kalo dengan medsos kita juga bisa komunikasi secara langsung antar individu, contoh bisa DM, mention ke audience atau reply pesan secara individu.

Dengan jangkauannya yang luas, cepat, fleksibel, murah, feedback langsung maka bisa dibayangin dong gimana kuatnya medsos ini dalam mempengaruhi kita. Sekarang siapa sii yang gak punya medsos? dari orang biasa, artis, pejabat, menteri, sampai Pak Presiden aja punya. Individu, lembaga, maupun perusahaan semua punya medsos dan sudah memanfaatkan medsos dengan baik.

Namun disamping itu, kita harus inget guyssss.... Pengunaan medsos ini kadang juga bisa berdampak negatif, karena medsos hanya sebuah alat, dan alat itu tergantung penggunanya. Karena itu, bijaklah dalam bermedia sosial. Apalagi di negara kita udah ada UU ITE guys, jadi kita gak boleh sembarangan ngelakuin hal hal yang negatif di medsos karena bisa tercyduqqq..... but dont worry be happy, selama kita gak macem macem, pemerintah jamin kok kebebasan komunikasi kita karena komunikasi kannn hak asasi semua orang yaa tapi bebas yang bertanggung jawab karena setiap hak yang kita punya akan bersinggungan juga dengan hak orang lain...

So sampai disini dulu yaa artikel ini.


Nantikan artikel gue berikutnya yaa guys

Terimakasih
AAB


Daftar Pustaka :
Nasrullah, Rulli. 2015. Media Sosial Perspektif Komunikasi Budaya dan Sosioteknologi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Related Posts

Related Posts

Post a Comment