KOPIKU PAHIT, MANIS ITU SENYUMMU
Ku seduh kopi bersama sejuk embun pagi dipelukkan
Berharap bersulang kenikmatan,
dan mengendapkan ampas rindu dalam ingatan.
Di hangatnya kerinduan, ada pahitnya kecemburuan
Lalu ku mengaduk semuanya penuh kasih sayang
Itulah cinta dalam racikan secangkir kopi
Tanpa ragu ku sesap kopi itu
Karena hitamnya serupa matamu
Matamu yang telah menenggelamkan aku ribuan kali kedasar hatimu
Entah bagaimana bisa?
Hangatnya kopi terasa begitu pahit di lidahku
Apakah aku lupa mencampurkan gula?
ataukah cemburu yang memanipulasi rasa?
Kopi di cangkirku biasa-biasa saja
Berwarna hitam, sehitam-hitamnya
Terasa pahit, sepahit-pahitnya
Terasa nikmat, senikmat-nikimatnya begitu melihat manis senyummu
Yaa manis senyummu
Hai pemilik senyum manis
Kataku pada dirimu
Tak usah berjanji akan selamanya berada disini
Cukup temani aku minum kopi
dan bertahan sesusah apapun nanti hingga kebahagiaan abadi
Akhirnya pada sajak ini aku bercerita tentang indahnya cinta
Pada ampas kopi ku mengadu tentang manisnya senyummu
Biarlah senyum itu ku aduk jadi satu
Agar dapat ku nikmati sampai kopi berikutnya
Esok pagi
Editor : AAB
dirangkum dari sajak karya Azhar Nasri