NAPAK TILAS ASIAN GAMES 1962
Asian Games 1962
adalah Asian Games
yang ke-4 dan diselenggarakan di Jakarta, Indonesia dari tanggal 24 Agustus
1962 sampai 4 September
1962. Sebanyak
1.460 atlet dari 17 negara berpartisipasi untuk memperebutkan medali pada 15
cabang olahraga yang dipertandingkan, termasuk badminton
yang dipertandingkan untuk pertama kalinya di ajang ini.
Mengalah
pada tekanan dari negara-negara Arab dan Republik Rakyat Tiongkok, pemerintah
Indonesia menolak untuk mengeluarkan visa bagi delegasi Israel
dan Taiwan.
Tindakan tersebut menyalahi aturan Federasi Asian Games, dan meski sebelumnya
Indonesia telah berjanji untuk mengundang semua anggota Federasi, termasuk
mereka yang tidak memiliki hubungan diplomatik (Israel, Republik
Tiongkok dan Korea Selatan)
Berbagai
persiapan Asian Games dilaksanakan oleh seluruh pejabat pemerintah, baik itu
sipil maupun militer dan warga Jakarta bahu membahu mensukseskannya. Untuk
mempercepat pembangunan, pada tahun 1961 dibentuk Komando Urusan Asian Games
(KUPAG) langsung di bawah komando Presiden Soekarno dengan komandan pelaksanaan
Mayor Jenderal D. Suprayogi.
Pembangunan
infrastruktur Asian Games besar-besaran meliputi Stadion Utama Gelora Bung Karno
sebagai pencanangan pembangunan kompleks Asian Games ke-4. Kawasan
kompleks olahraga Senayan berdiri di beberapa bekas kampung yaitu
kampung Senayan,
Petunduan, Kebun Kelapa dan Bendungan
Hilir.
Selain
Stadion Utama, pembangunan infrastruktur Asian Games dilanjutkan dengan proyek
Stadion Renang berkapasitas 8.000 penonton, Stadion Tenis berkapasitas 5.200
penonton, Stadion Madya (sebelumnya disebut Small Training Football Field
stau STTF) berkapasitas 20.000 penonton yang berdiri di area seluas 1.75 hektar
dengan sumbu panjang 176.1 meter, sumbu pendek 124.2 meter dan dilengkapi
dengan 2 tribun, semuanya selesai dibangun dalam waktu satu tahun.
Guna
menunjang kebutuhan penyiaran Asian Games, pada tahun 1961 pemerintah Indonesia
memutuskan untuk memasukkan pendirian stasiun
televisi nasional sebagai bagian dari persiapan Asian Games 1962
Pada tanggal 25 Juli 1961, Menteri Penerangan Republik Indonesia,
R. Maladi,
menandatangani perjanjian (SK Menpen) tentang pembentukan Panitia Persiapan
Televisi (P2T). Pada bulan Oktober, Presiden Soekarno memerintahkan pembangunan
sebuah studio di Senayan, Jakarta dan dua menara televisi. TVRI menyiarkan
transmisi uji pertama, pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dari Istana Merdeka pada 17 Agustus 1962.
Pembangunan
Kompleks Olahraga dan Stadion Senayan yang megah, pembangunan jalan baru
termasuk Jalan M.H. Thamrin, Gatot Subroto dan Jembatan
Semanggi, Hotel Indonesia hingga TVRI semua dapat
diselesaikan tepat waktu. Selain itu dibangun pula Monumen Selamat Datang yang digagas
Presiden Soekarno sebagai lambang keramahan bangsa Indonesia menyambut para
peserta Asian Games.
Kesimpulan AAB:
Pada saat itu The Founding Father negara kita Bapak Ir. Soekarno (Presiden RI pertama) ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang besar, negara yang layak diperhitungkan dikancah internasional, negara yang bisa bersaing dengan negara-negara lainnya dengan prestasi. Menjadi Tuan Rumah dengan segala infrastruktur yang baik, membuktikan bahwa Indonesia mampu. Padahal apabila kita pikir, saat itu baru saja Indonesai merdeka ditahun yang ke 17, bisa kita bayangkan kondisi ekonomi saat itu belum seperti saat ini, akan tetapi Indonesia sudah mampu membangun berbagai macam fasilitas dan infrastruktur yang masih dapat kita nikmati sampai saat ini.
Sekarang, di tahun 2018 Indonesia kembali menjadi tuan rumah ASIAN GAMES. Pemerintah sudah melakukan berbagai persiapan sejak beberapa tahun lalu. Masyarakat dari kota ke desa ikut memeriahkan perhelatan olah raga terbesar di Asia ini. Harapan kita semua, agar ASIAN GAMES 2018 dapat sukses terselenggara dan atlet-atlet dapat mengharumkan nama bangsa dengan prestasi di mata dunia.
Luar biasa...
Sumber : Wikipedia