Senja Jogjakarta
Pukul 5 sore waktu Jogja
Di Pantai yang cantik
Deburan ombaknya bak suara manjamu yang berbisik ditelingaku
Butiran pasirya lembut selembut tatapan matamu
Anginnya meniup dengan hangat sehangat dalam dekapmu
Aku berjalan ke tiap sudutnya
Berlari ke bibir pantainya
Memandangi kemolekkan sekelilingnya
Sungguh Romantis gumamku
Hingga senjapun tiba tuk menjemput malam
Aku sedikit enggan dengan hadirnya
Mengisyaratkan berakhirnya sebuah cerita
Tidak ada cahaya yang begitu terang menyinari
Hanya kelip lampu kecil yang seakan tak berarti
Kala itu aku mencarimu
dan ternyata kamu disini, bersandar di sebongkah kayu
Menunggu matahari menggelincirkan dirinya
Tapi, ada apa denganmu?
Dan sejak kapan menyukai senja itu?
Aku tahu, sejak dulu kamu tidak menyukainya.
Hmmm? Aneh
Ternyata kamu disini hanya tuk menunggu langit yang meminta sang Mentari pergi
Agar bisa bersama sang Rembulan
Dan lihatlah Mentari itu menuruti apa maumu
Aku bukanlah dirimu
Aku akan selalu menunggu fajar datang
Fajar yang menjemput terbitnya sang Mentari
Menyinari sisa embun di pagi
Mengisyaratkan pada seluruh semesta untuk segera memulai cerita
Jogjakarta, 28 Agustus 2018
Penulis : AAB
Editor : AAB
So romantic
ReplyDelete